Persitema, Maju Lebih Cepat

-Renungan Fuad Hidayat tentang Persitema
Kita harus jujur pada diri sendiri bahwa masuknya Persitema (Persatuan Sepakbola Temanggung) dalam divisi II karena akibat konflik di tingkat pusat antara PSSI dan KPSI. Kita juga harus jujur bahwa starting eleven atau tim inti Persitema didominasi dari pemain-pemain dari luar Temanggung.
Apa artinya ini? Apakah wong asli manggung ndak bisa bal-balan blas?
Atau kita tidak percaya diri pada kemampuan sendiri?
Saya pikir sebuah tim yang bagus dibangun dari sebuah seleksi dan penanganan yang bagus pula. Itu sudah cukup menjawab kenapa Persitema yang kita sayangi selama ini belum berhasil masuk ke level divisi nasional yang lebih tinggi. Sudah saatnya ada pembinaan dalam sepakbola di Temanggung. Tanpa mengesampingkan yang sudah professional, saya cenderung berharap pada level yang sangat kecil yakni liga anak-anak usia SD-SMP. Kenapa usia SD-SMP?
Karena jelas mereka masih punya peluang besar untuk menjadi pemain professional. Dan untuk itu saya akan mendorong klub-klub tingkat kecamatan yang memiliki prestasi dimaksimalkan melalui penularan pengetahuan dan sistem kegiatan yang mengarah pada sepakbola profesional. Selain memberikan perhatian pada klub, kita perlu terus memantau perkembangan-perkembangan pemain potensial yang kemudian akan kita tarik untuk berlatih di klub atau sekolah sepakbola yang ada di Kabupaten, atau bahkan jika memungkinkan kita sekolahkan di luar Temanggung.

Dengan pola seperti itu, sebenarnya pola penggalian bibit-bibit potensial bisa lebih maksimal, sebagaimana dilakukan di Brasil dan Argentina. Penggalian bibit ini dilakukan secara kemitraan Pemda dengan mitra swasta yang kompeten dan bisa dipercaya. Memajukan Persitema itu tidak bisa hanya fokus pada klub Persitema saja, melainkan harus memberikan perhatian pada bibit-bibit lokal. Dengan begitu, "kendaraan" Persitema akan berisi kader-kader bola yang matang dan memiliki nilai jual lebih. 
Ini salah satu alasan yang mendorong kenapa kita harus datang ke Stadion Bumi Phala sebab kita akan melihat keponakan, saudara atau tetangga kita menggiring bola menendangnya dan bikin goal !.  
Hitungan-hitungan saya untuk mewujudkan mimpi itu, biayanya tak akan semahal gaji pemaian asing yang dikontrak Persitema saat ini dan tidak akan menguras APBD. Demi majunya Persitema saya punya komitmen untuk melangkah dengan cara lain. Semua harus bergerak maju lebih cepat untuk mewujudkan prestasi di bidang olahraga.[]
Fuad Hidayat

1 komentar: