Belakangan
ini wacana memperkuat ekonomi masyarakat dengan memanfaatkan internet semakin
santer. Perkembangan dari kota-kota besar mengabarkan kenyataan, bahwa terdapat
banyak wirausahawan yang bisa mengandalkan bisnis dari transaksi internet.
Istilah marketing-online kemudian banyak digandrungi masyarakat.
Hal
seperti itu tentu bukan semata tren musiman mengingat dunia bisnis online telah
berkembang cukup lama, paling tidak sejak era 2004 di Amerika Serikat dan
beberapa negara Eropa, lalu berkembang ke beberapa negara maju Asia seperti
Jepang, Taiwan, Korsel, Singapura pada tahun 2006.
Ketika
ponsel terintegrasi dengan internet, disertai kemunculan jejaring sosial
seperti Facebook, Twitter dll, maka di situlah wirausaha berbasis internet
semakin menggurita, -tak terkecuali di Indonesia, khususnya di Jakarta,
Bandung, Surabaya, Medan, Makasar, dan Semarang.
Nilai bisnis online
Memang,
dari sisi ekonomi makro, bisnis online belum secara signifikan mendongkrak
pertumbuhan ekonomi nasional, tetapi sejatinya bisnis online memiliki nilai
ekonomis, sosial, dan intelektual yang sangat kuat. Dari sisi ekonomi ia akan
menjadi bagian mengurangi pengangguran.
Sebagai
contoh, banyak status ibu rumah-tangga yang selama ini menganggur (alias tidak
menghasilkan produktivitas ekonomi dan tak terdata sebagai pengangguran), bisa
bekerja dari rumah sambil mengasuh anak sekaligus menjalankan tugas lain dari
rumah.
Jika
ibu rumah tangga itu berangkat dari kelas menengah, maka secara otomatis akan
meningkatkan pendapatan kelas menengah. Ingat, kelas menengah yang kuat, secara
sosial juga akan memperkuat piranti dasar kemajuan masyarakat.
Kedua,
bisnis melalui internet sangat berguna secara sosial dan intelektual karena, dengan
begitu seorang pelaku, entah ibu rumah tangga atau generasi muda (bahkan tren
kenaikan terakhir, internet banyak digunakan generasi berusia 36-55 tahun),
akan memasok segudang keilmuan.
Ketika
mereka hidup di era koran/kertas, hanya mendapat sedikit pasokan pengetahuan
bisnis, melalui internet lebih bebas dan leluasa tanpa terikat ruang dan waktu
lagi.
Lain
dari itu, sekarang ini banyak generasi muda rentang usia 22-35 tahun yang
berhasil mandiri secara ekonomi, bahkan tak perlu lagi kerja kantoran karena
keberhasilannya menjadi wirausahawan online. Sekalipun rata-rata penghasilan
ekonominya masih setara dengan penghasilan karyawan kantor, tetapi dengan hidup
mandiri, bebas jam kerja, dan kemampuan mengatur hidup, menjadikan kehidupan
mereka lebih nyaman dan memiliki kebebasan. Dari situlah potensi waktunya bisa
digunakan untuk kegiatan belajar dan lain sebagainya.
Modal dasar
Atas
dasar potensi jangka panjang yang semakin baik, masyarakat mesti didorong untuk
memasuki kawasan “pasar baru ini”. Cukup modal komputer, laptop, atau netbook,
dibantu oleh telepon genggam, setiap orang akan bisa melakukan transaksi
bisnis.
Bisnis
online untuk penjualan barang ritel (eceran) nyaris bisa dilakukan dengan modal
yang murah disertai resiko kecil untuk merugi. Dengan modal secukupnya, bisa
berjalan tanpa harus banyak khawatir akan efek dari spekulasi pengeluaran modal
dasar.
Barang-barang
kecil bernuansa lokal bisa dijual ke pasar nasional tanpa harus berurusan
dengan pihak perantara. Artinya penjual dan konsumen bisa bertransaksi secara
langsung dengan jumlah kecil sekalipun. Kebetulan layanan jasa paket saat ini
juga sudah maju pesat sehingga arus transaksi bisnis offline-nya bisa lancar.
Di
atas pertimbangan rasional, bisnis online sangat potensial ditekankan ke
masyarakat lokal di Kabupaten seperti Magelang, Temanggung, Purworejo, Wonosobo
dll, dengan catatan harus memakai bekal-bekal standar keilmuan.
Menuju pentas global
Kita
perlu meyakinkan masyarakat agar tidak malu atau ragu menjadi pelaku usaha,
juga mampu memahami nilai lebih produk lokal yang bisa menarik perhatian publik
nasional dan internasional. Bisa saja masyarakat kurang pe-de (percaya dunia) dengan hasil kerajinan tangan, produk olahan
makanannya, atau barang dagangan lain, tetapi kita harus tahu, bahwa orang
lain-lah yang menilai.
Sering
hal-hal yang dari pedalaman, alias ndeso,
tidak menarik di mata masyarakatnya sendiri, tetapi menjadi eksotik, unik dan
menawan di mata orang luar. Jadi, kita harus maju lebih cepat merespons
perkembangan globalisasi ini. Sekalipun hanya memiliki modal dasar ekonomi
lokal, tetapi kita harus siap berurusan dengan dunia global. Berpikir global,
bertindak lokal adalah keharusan untuk maju lebih cepat.
Bisnis-Online
bisa menjadi sarana efektif untuk mengurangi pengangguran dan juga mendongkrak
basis-basis usaha yang sudah ada dengan catatan harus diarahkan secara
konstruktif dan tepat sasaran. Pengetahuan pemasaran dengan seluk-beluk ilmu
tentang segmentasi, pengemasan, branding
perusahaan (PT/CV) serta metode pelayanan hingga memperkuat loyalitas konsumen
menjadi kebutuhan mendesak.
Guna
meraih potensi marketing-online tersebut, maka kebutuhan mendasar adalah
penanaman keilmuan yang serius di masyarakat. Pelatihan dan tukar pengalaman
antara calon pelaku dengan mereka yang sudah berpengalaman dan sukses menjadi
sebuah kebutuhan dasar. Dan, di luar itu,-sebagai cara merangsang gerak dinamis
wirausaha berbasis online,-setiap pemerintahan daerah mesti memikirkan,
mendorong, dan ikut terlibat secara aktif bersama masyarakat.[]
Salam
takzim dan hormat kami
Fuad
Hidayat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar