Program Home Industry untuk Ibu



Gerakan Wirausaha Ibu-Ibu Temanggung
Ibu-ibu yang saya hormati,
Di Temanggung itu ada 23.764 kaum hawa yang berusia antara 20-24 tahun. Ada 26.742 yang berusia rentang 25-29 tahun. Ada 28.368 yang berusia 30-34 tahun, dan 28.164 jiwa kaum hawa yang berusia antara 35-39 tahun. Total kaum hawa Temanggung berusia antara 20-39 terdapat 107.038. Apa artinya?

Kalau kita bayangkan semuanya dikumpulkan, di tengah kota, pasti tumplek satu kota Temanggung padat oleh kaum hawa. Tapi bukan itu maksudnya. Saya ingin menyampaikan bahwa salahsatu perhatian saya terhadap kaum perempuan adalah wirausaha. Ya. Kata wira itu bermakna kemandirian. Usaha dalam pengertian ini adalah proses kemajuan ekonomi manusia. Jadi istilah wirausaha itu artinya kegiatan usaha untuk menghasilkan manfaat perekonomian.
Terkait dengan wirausaha, kaum perempuan usia antara 20-39 harus mendapat perhatian. Mengapa? Karena usia itu masing-masing memiliki persoalan ekonomi. Yang pada rentang usia 20-24 sedang memasuki tahap penting kedewasaan. Setelah sekolah atau pernah bekerja, perlu mendapatkan perhatian ilmu terapan untuk berekonomi agar bisa mandiri dan tak tergantung penghasilan suami saja.
Adapun pada usia 25-29, sudah menikah atau belum, harus pula segera mendapatkan peluang usaha.Untuk kemandirian juga. Sedangkan rentang usia 30-34 kebanyakan sudah memiliki 1 atau 2 anak yang karena kesibukannya mengurus anak, lebih banyak berada di rumah. Dan yang paling sangat membutuhkan penambahan hasil ekonomi adalah ibu-ibu usia 35-39 di mana kebutuhan terus meningkat karena sekolah anak-anaknya semakin mahal.
Lepas apakah suami Anda memiliki kemampuan ekonomi yang cukup atau kurang, wirausaha ibu rumah tangga itu sangat berguna. Bagi yang kekurangan, jelas hasil usahanya untuk memenuhi kebutuhan yang kurang. Adapun bagi yang suaminya berkecukupan, penghasilan usaha istri sangat baik untuk lebih sejahtera. Selain itu, berada di rumah terus dan ditinggal anak-anak yang sudah kerja atau kuliah di luar daerah itu harus punya aktivitas.
Nah, selama ini di Temanggung ibu rumah tangga sulit berbisnis, atau berwirausaha.  Bagaimana mengatasi kesulitan ini?
Pertama saya akan menawarkan program peningkatan industri keluarga berbasis home-industri. Banyak home-industri yang bisa dilakukan. Mulai dari bisnis kue, kerajinan modal murah dll. Pertanyaan bagaimana cara menjualnya?
Pengalaman saya berkeliling desa-desa di Temanggung sebenarnya ibu-ibu sudah punya banyak ide cerdas untuk meningkatkan penghasilan ekonomi. Targetnya pun masuk akal. Misal di kalangan perkotaan menginginkan pendapatan antara Rp 500.000-Rp 700.000 per bulan.
Penghasilan stabil ibu rumah tangga setaraf itu katanya sudah baik. Sedangkan di desa-desa lebih realistis lagi. Mereka ingin ada pendapatan tambahan sekitarRp  400.000- Rp 600.000 per bulan. Ya memang sebagian ada yang pingin kaya raya, berpenghasilan jutaan. Itu wajar. Tapi secara realistis, dengan target penghasilan di bawah Rp 1juta sebenarnya bisa diproses. Tentu dengan usaha yang serius dan menemukan jalan keluar.
Nah, yang selama ini buntu, rata-rata pada dua hal, yakni modal dan pemasaran. Mereka bilang, setelah bikin ini, bikin itu, tetapi tidak bisa menjualnya. Ada pula yang bilang, enggak punya modal, maksudnya uang.
Terkait dengan hal itu, saya ingin sedikit sumbang-sih kepada ibu-ibu di Temanggung.
Pertama, kelemahan wirausaha ibu-rumah tangga bukan modal (uang) dan penjualan, tetapi juga modal sosial, utamanya ilmu (skill) atau kecakapan terapan yang disebut ketrampilan. Karena itu, kita harus memberikan perhatian pembelajaran praktis wirausaha.
Bidang apa? Soal jenis kerja, itu bisa dipetakan. Masing-masing orang punya bakat,minat, dan kemudahan di daerahnya. Setelah memetakan itu, barulah harus dilakukan penyebaran ilmu (ketrampilan itu tadi).
Dari situ, terkadang modal uang tidak terlalu penting. Tidak semua harus memakai modal kredit pemerintah atau ngutang. Ada banyak jenis usaha yang bisa dilakukan dengan modal terbatas. Tapi ada juga yang harus dimodali dalam jumlah tertentu. Pokoknya, modal, baik uang maupun modal sosial itu sangat penting kita perhatikan. Benar uang kita butuhkan, tapi banyak orang bermodal uang nyatanya juga sering gagal. Kita harus belajar dari pengalaman tersebut sehingga kita tidak mengulanginya.
Terkait dengan penjualan, saat ini dunia sudah berkembang pesat. Internet bisa menjadi solusi pemasaran. Kalau biasanya barang produksi kita sulit dijual karena kita tidak bisa berjualan di pasar atau enggak bisa mengirim barang di luar desa, maka melalui internet kita galakkan penjualan langsung. Kita harus memanfaatkan fesbuk, twitter, blog, website sebagai sarana wirausaha.
Dengan internet, cukup modal perangkat sederhana dikerjakan dari rumah, dan itu artinya bisnis dari rumah. Cocok banget untuk ibu rumah tangga. Sambil mengasuh putra-putri, kita tetap bisa berbisnis. Jadi, kalau selama ini kita banyak bermain-main iseng dengan internet, sudah saatnya kita arahkan internet untuk kegiatan bisnis. Di Amerika, Belanda, Inggris, Jepang, China, Vietnam, Tailand, India dan banyak negara lain, penghasilan ekonomi keluarga ibu rumah tangga meningkat pesat karena peranan internet. Mengapa kita tidak bisa?
Bisa, asal harus ada dorongan untuk maju disertai bekal ilmu dan modal yang  cukup.Untuk target penghasilan tambahan ekonomi keluarga antara Rp 200.000-Rp 700.000, itu sangat bisa diwujudkan, tentu dengan proses tahap per-tahap. Selagi targetnya jelas, (tidak sekadar ingin kaya-raya), maka “bisnis dari rumah” atau “bisnis di rumah” itu sangat realistis diwujudkan.
Kita juga harus sadar bahwa dalam urusan apapun, tidak bisa instan. Kun Fayakun (jadi, maka jadilah) itu hanya milik Tuhan. Sedangkan kita, harus berpijak pada sunnatullah, ada proses untuk jadi melalui cara menjadikan, yakni kreatif.
usaha ibu rumah tangga bisa memaksimalkan sumber-daya lokal yang ada. Jangan sampai singkong, kimpul, dan umbi-umbian terlantar. Itu aset berharga yang bisa dijadikan bahan makanan potensial. Kopi dan gula aren juga sangat bermanfaat. Usaha kerajinan juga sudah banyak.
Tapi kebanyakan sulit berkembang dan hanya jalan di tempat. Karena itu kita bisa memaksimalkan dengan internet, selain tetap bahwa pemerintah juga harus andil terlibat mempromosikan secara rutin melalui berbagai ajang pameran di kota besar.
Sebelum jauh melangkah memajukan program wirausaha untuk kaum hawa ini, ayo kita diskusikan dulu. Ilmu pengetahuan bisnis itu sangat penting. Kita perlu training khusus. Sebelum memutuskan sebuah usaha, kita harus jeli melihat peluang pasar, sumber modal, sumber bahan produksi, dan trik pemasarannya.
Di sini, para konsultan ekonomi mikro di Temanggung harus berperan aktif memberikan konsultasi bisnis. Jadi sekarang kita harus mulai dengan hal baru ini. Konsultasi jangan hanya urusan saat pingin cerai atau saat urusan hukum. Konsultasi bisnis itu sangat penting supaya kita bisa menghindari kegagalan dan bisa memaksimalkan potensi di sekeliling kita. []
Salam akrab
Fuad Hidayat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar