K.H. Yacub Mubarok |
Dialog di Radio Fast FM Magelang
bersama K.H Yacob Mubarok
bersama K.H Yacob Mubarok
(
1 Pebruari 2013: Pukul 19:00-20:00)
Tema:
Menggali Pemimpin Potensial
di
Temanggung (Jelang Pilkada 26 Mei 2013)
========
========
PROLOG
DIMAS FAST FM: K.H Yakob adalah sosok mubalig terkemuka di Jawa Tengah. Beliau
asal dari Parakan, kota kedua dari Kabupaten Temanggung yang dikenal memiliki
basis pesantren dan basis kaum NU sangat kuat di Jawa Tengah.
Pak
kiai yang satu ini dikenal moderat, santun, baik hati dan memiliki pandangan
hidup yang terbuka. Bergaul lintas golongan sehingga memiliki pengaruh yang
luas di Kabupaten Temanggung. Bahkan oleh para kiai muda di Temanggung beliau
dianggap sebagai bapak angkat yang sering memberikan nasehat-nasehat khusus.
Tak terkecuali menjelang pilkada bupati, beliau sekarang menjadi bagian penting
dari atmosfir politik lokal Temanggung.
Nah,
di sini narasumber kita sudah hadir dan mari kita bincang bersama bersama
beliau.
DIMAS
FAST FM: Pak Kiai, dengar-dengar suhu politik temanggung sudah mulai marak. Dan
salah satu sosok yang menjadi sorotan di kalangan masyarakat adalah panjenengan
sehingga kami harus mengundang pak Kiai ke sini untuk memberikan kesempatan
berbicara. Pertanyaan saya adalah, mengapa bapak mendukung sosok dengan inisial
FH?
K.H. YACUB MUBAROK: Ya. F.H itu Fuad Hidayat…hehe…
DIMAS
FAST FM: Menurut Pak kiai, alasan apa sehingga Bapak memilih dan menyerukan
Fuad Hidayat sebagai penerus bupati Hasyim?
K.H.
YACUB MUBAROK:
ya, dalam pemilihan kita selalu akan dikondisikan untuk selektif.
Idealnya sih kita memilih pemimpin yang sempurna.Tapi kita tahu, tidak setiap
calon pemimpin memiliki hal tersebut. Tapi setelah lebih setahun kita berpikir,
perbandingan mengatakan, bahwa sosok Fuad Hidayat ini memiliki nilai lebih
untuk meneruskan kinerja bupati Hasyim yang akan pensiun. Tapi perlu diingat
bahwa sikap saya ini sebagai sikap pribadi, tidak atas nama institusi MUI.
DIMAS
FAST FM: Apakah teman-teman kiai yang lain juga mendukung sikap Anda?
K.H.
YACUB MUBAROK:
Ya. Sebagian berbeda itu sudah biasa. Tetapi untuk Fuad Hidayat, saya
dan teman-teman kiai kompak untuk memajukan Fuad Hidayat. Alasannya, bukan
karena NU saja, melainkan karena pertimbangan kemaslahatan umat secara umum,
persis sebagaimana kami dulu mengusung Pak hasyim. Saya percaya dengan niat
yang tulus, insya allah akan mendapatkan nilai kebaikan. Apa-apa itu niatnya
harus lurus dan tulus. Insya allah lebih dari 100 kiai Temanggung sepakat
mendukung Fuad Hidayat. Para kiai seperti Kiai Nukman, Kiai Khozin, Kiai Umar,
dan banyak lagi sudah sepakat untuk memilih dan menyerukan dukungan kepada Fuad
Hidayat. Hal ini karena pertimbangan pertama. 1) Fuad mengenal dan memahami betul
tradisi kehidupan kaum nahdliyin. 2) Fuad memiliki pemikiran yang universal,
terbuka dan bisa menjadi jembatan penghubung antar golongan. Sosoknya gaul dan
memiliki sikap adil untuk tidak sekadar mengutamakan golongannya sendiri. 3)
Fuad perlu memimpin Temanggung supaya kemajuan bisa lebih cepat. Kita tahu,
sosok muda seperti Fuad sangat dibutuhkan karena energinya masih baik, lahir
dari gerakan reformasi, dan memahami persoalan-persoalan generasi muda, selain
tetap memperhatikan generasi tua.
DIMAS
FAST FM: Apakah karena alasan NU itu sehingga fuad menjadi pilihan Anda?
K.H.
YACUB MUBAROK:
O, tidak. Kalau hanya kepentingan NU saya rasa kita tidak fair ya. Ini
pilkada, urusan publik melibatkan banyak golongan dan kepentingan. Kita memilih
Fuad karena pola pikirnya yang terbuka dan bisa memimpin semua golongan. Itulah
yang kita inginkan. Adapun dia sebagai sosok NU saya sendiri bersyukur. Dalam
memilih, masyarakat sudah cerdas. Kalau seorang calon pemimpin hanya
merepresentasikan golongan tertentu, dia tidak akan menang. Kita semua sadar akan
hal itu. Sekali lagi, ini urusan publik, sehingga kita harus menimbang kandidat
yang benar-benar memikirkan publik secara umum. Lepas dari latarbelakangnya
apa, Fuad Hidayat memiliki kompetensi untuk mengurus masyarakat secara luas.
DIMAS
FAST FM: Menarik. Menurut Anda, apa yang seharusnya dilakukan seorang bupati
tahun 2013-2018 mendatang?
K.H.
YACUB MUBAROK:
Kita semua sepakat bahwa kemajuan merupakan kebutuhan. Tetapi maju yang
bagaimana? Ini pertanyaan mendasar. Yang saya dan teman-teman kiai harapkan
ialah kemajuan yang terprogram, terpola dan memiliki target. Program itu sangat
penting supaya kita bisa melihat secara jelas bagaimana usahanya tersebut
terwujud. Pola atau strateginya juga harus jelas supaya targetnya tidak
terpeleset. Karena itu saya selalu menyarankan kepada kandidat bupati agar
membuat program yang jelas disertai kemampuan dirinya. Jadi seorang kandidat
harus mahir mengukur kemampuan juga. Jangan kampanye secara berlebihan, apalagi
membuat janji berlebihan sehingga masyarakat nanti terkelabuhi.
DIMAS
FAST FM: Bagaimana kalau kandidat itu ingkar janji?
K.H. YACUB MUBAROK: ya karena itulah sebelum terperosok pada
sikap ingkar, justru harus ditetapkan kemampuannya. Setiap kandidat jangan
membuat janji kosong. Buatlah janji yang masuk akal, sesuai kemampuan anggaran
pemerintah dan sesuai dengan kemampuan kerja kandidatnya. Masyarakat kita sudah
cerdas dan mereka memilih juga atas dasar pertimbangan yang masuk akal. Jadi
ini urusan muamalah memang harus ilmiah dan memakai kaidah. Kaidah politik yang
paling utama ialah memegang amanah. Buatlah amanat itu secara terukur.
DIMAS
FAST FM: Kalau janji itu merepotkan, apakah tidak sebaiknya tidak usah membuat
janji?
K.H.
YACUB MUBAROK:
O, jangan. Ini demokrasi membutuhkan kesanggupan dan komitmen. Kalau
tidak punya janji justru bisa berbahaya karena nanti masyarakat tidak bisa
memproses pembangunan berkelanjutan. Janji itu penting supaya ada langkah yang
jelas. Yang kita hindari adalah berlebihan berjanji. Jadi yang tepat adalah,
buatlah janji dan komitmen secara terukur.
DIMAS
FAST FM: Menarik pak kiai. Saya ingin bertanya, apakah pilkada di Temanggung
banyak berbicara uang?
K.H.
YACUB MUBAROK:
ya soal uang selalu mewarnai politik kita ya….haha….tapi begini. Kita
semua sudah memiliki pengalaman lebih 10 tahun dalam melakoni demokrasi.
Beberapakali pilkada sudah menjadikan kita dewasa. Uang itu memang perlu, tapi
jangan sampai berlebihan. Buatlah anggaran kampanye yang wajar dan tidak keluar
banyak biaya. Itu kaidah saya yang selalu saya sarankan kepada para kandidat,
terutama Fuad Hidayat. Dan dalam proses beberapa bulan bekerja, relawan Fuad
bisa membuktikan itu. Kerja sistematis, terpola, dan tidak banyak keluar biaya.
Itu bagus karena kalau seorang kandidat keluar banyak uang, bisa menimbulkan
madarat. Satu bisa mendorong korupsi, golek baten itu. Kedua bisa
membangkrutkan, terutama kalau kalah. Jangan sampai itu terjadi. Saya harap
semua dalam tapal batas kewajaran. Uang diperlukan tapi jangan sampai
berlebihan. Itu saja kaidahnya.
DIMAS
FAST FM: Tapi kita tahu, sekalipun kandidat kepingin hemat anggaran, masyarakat
bahkan tim suksesnya sendiri yang banyak mendorong pemborosan. Bagaimana pak
kiai?
K.H.
YACUB MUBAROK:
nah, kalau itu jawabannnya pada proses. Kita ini mau memproses pemimpin
yang baik atau yang buruk? Kalau buruk ya peras saja para kandidat itu. Tapi
kalau ingin baik, para relawan dan pendukungnya juga harus berlaku baik. Banyak
bupati korupsi akibat dari orang-orang terdekatnya yang meminta sesajen dalam
jumlah banyak. Ini berbahaya. Tapi untuk Fuad hidayat itu sudah terbukti tidak
terjadi. Kita menjaga dari itu dengan komitmen bersama agar Fuad Hidayat tidak
mengeluarkan banyak anggaran. Kalau perlu disumbang supaya lebih ringan beban
anggarannya. Dulu kita memproses Bupati Hasyim Afandi juga dengan cara yg baik.
Banyak sumbangan masuk dari simpatisan sehingga biaya jadi murah. Kita harapkan itu juga terjadi pada Fuad Hidayat. Relawan
di kalangan NU dan Non NU bekerja secara baik.
DIMAS
FAST FM: Kalau dengan cara seperti itu apa tidak rawan kalau kandidat lain
bermain uang?
K.H.
YACUB MUBAROK:
ya. Sekali lagi ini tergantung pada komitmen kita. Uang juga tidak
menentukan. Kalau kita sepakat menggali pemimpin potensial secara baik, uang
tidak akan banyak mempengaruhi. Jika seorang relawan bekerja karena motivasi
uang, ya itu artinya ia membawa penyakit. Kandidat tidak boleh terperosok untuk
melayani relawan yang berpenyakit. Ada banyak contoh calon bupati memainkan
banyak uang tetapi kalah. Ada banyak contoh kandidat tidak memainkan uang
tetapi menang. Kita tinggal memilih contoh tersebut. Mau yang beruang atau non
uang? Semua bisa dipikirkan. Saya percaya masyarakat kita masih baik. Hanya
beberapa elitnya saja yang sering pragmatis urusan materi. Kalau semua kandidat
tidak bermain uang, toh masyarakat juga akan memilih. Uang bukan
segala-galanya. Kita sepakat untuk itu. Dan kita sudah bisa membuktikan dulu
Pak Hasyim afandi kalah dalam urusan uang, tapi menang dalam meraih simpati.
DIMAS
FAST FM: Pesan Anda untuk masyarakat secara umum?
K.H. YACUB MUBAROK: Jadikan pilkada temanggung itu berkualitas.
Semua harus akur sekalipun berbeda pilihan dan tetap menjaga persaudaraan. Itu
yang terpenting.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar